Di Kota Sabang, potensi utama sampah terdapat pada jumlah sampahnya sendiri, jumlah yang sangat memenuhi untuk dilakukan pengomposan karena potensi prosuksinya sebesar 21.606,875 kg/hari. Namun demikian dalam pemanfaatannya sebagai kompos, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Sabang. Salah satunya adalah belum adanya sarana pemilahan sampah organik yang dapat dijadikan bahan pengomposan. Selain itu, diperlukan pula banyak tenaga kerja untuk proses pemilahan. secara rata-rata untuk 1 orang tenaga kerja selama 1 hari hanya bisa memilah 1 m³ sampah (sahwan, 2010). Kendala lainnya adalah keengganan masyarakat dalam memilah sampah, sehingga pengomposan di tingkat pemukiman belum berjalan lancar.
Pengomposan sangat memberikan nilai penting pada pengelolaan sampah di Kota Sabang. Pengomposan akan mengurangi jumlah sampah yang harus ditangani di TPA Lhok Batee. Luas lahan ayng dibutuhkan untuk TPA pun akan berkurang jika lebih banyak sampah yang dikomposkan. Kualitas udara yang baik akan meningkat, karena lebih sedikit bahan organik basah yang ditumpuk di pinggir jalan atau di tanah kosong (Suprihatin, Indrasti, dan Romli)